Wednesday, February 18, 2015

Perjalanan menuju value.

Medan, Febuari 2015
Nama saya Brian Fendy, saya bekerja sebagai remisier di kota Medan, Sumatera Utara. Saya memulai perjalanan di bursa saham saya ketika tamat dari SMA Sutomo Medan yaitu tahun 2011, dan masih mengingat saham pertama yang saya beli 4 tahun lalu yaitu PKPK karena harganya yang murah sekitar Rp 80 / saham. Ketika pada saat itu saya selalu mencari saham murah (murah berdasarkan harga bukan murah berdasarkan Value perusahaan), walaupun bulan pertama hasil dari pembelian saham itu cukup memuaskan, tetapi ada ketika waktu saham yang saya beli turun drastis dan merugikan saya. Ketika pada saat itu saya tidak memakai analisa fundamental maupun analisa teknikal. Yang artinya saya adalah seorang spekulator yang beruntung! Akhirnya sangkut semua dan floating loss di saham, maka saya memutuskan untuk mulai bekerja dan membiarkan floating loss tersebut. Saya bekerja di bidang property sebagai agen penjual rumah, mendapatkan komisi jual dari pemilik rumah. Satu tahun berjalan pekerjaan property saya cukup berhasil dengan komisi yang bagus dan tabungan yang bagus. Tetapi ketika itu saya sadar, saya melakukan ini tidak ada kemajuan artinya jika saya ingin mendapatkan komisi yang lebih bagus dari sekarang maka saya harus mencari klien klien yang mau menjual rumah lebih banyak lagi. Dan pekerjaan ini tampak melelahkan dan boring bagi saya karena teknik untuk berbicara itu sama. Dari senin sampai minggu saya setia untuk bekerja pagi sampai malam untuk menawarkan produk property dan banyak waktu saya dihabiskan di perjalanan menuju proyek proyeknya. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti menjadi makelar property dan memutuskan untuk mencari peluang bisnis lainnya.

Ketika itu saya cukup sering mendengar nama Warren Buffet, dan saya berkata kepada saya sendiri bahwa saya akan mencapai dan melebihi Warren Buffet secara financial. Tetapi saya tidak mempelajari histori bagaimana Warren Buffet mencapai financial freedom tersebut. Pemikiran saat itu adalah untuk menghasilkan uang, maka saya harus berada dimana uang itu diciptakan yaitu dibidang financial, maka pada saat itu kebetulan teman saya menawarkan untuk mencoba di bidang perdagangan derivatif. Maka uang yang saya kumpulkan setelah beberapa tahun di property dan tabungan yang saya sudah kumpulkan dari sekolah dasar , saya menaruhnya di perdangangan derivatif yaitu jual dan beli mata uang asing atau pun bisa jual beli emas melalui sistem Metatrader. Ketika 1 bulan pertama saya cukup lucky bisa mendapatkan profit 20 juta dari dana awal 100 juta. Maka saya berkeyakinan lebih untuk trading. Mengapa saya bisa mengatakan saya lucky karena saya tidak belajar yang namanya analisa teknikal. Dan saya cukup membanggakan hasilnya terhadap orang tua dan family saya. Tetapi untuk meningkatkan kinerja dari hasil trading saya maka saya mulai membaca analisa teknikal mulai dari cara penggunaan Dow theory, fibbonanci, candlestick, IRS, MACD, EMA, dan yang lainnya. Dan saya makin binggung yang betul ketika menggabungkan beberapa analisa teknikal tersebut karena ada beberapa signal yang berbeda dari hasil tersebut.  20 juta bulan pertama saya lenyap seketika pada nonfarmpayroll amerika di gold. Ketika itu ayah saya sudah memperingati saya agar untuk menghindari dunia derivatif tersebut. Tetapi saya menghiraukan saja, setengah tahun pertama hasil dari derivatif tersebut mengecewakan dan betul pada 1 tahun saya mulai bermain di bidang derivatif uang saya 100 juta lenyap begitu saja. Tetapi saya tidak pernah menyerah  sampai ketika saya sendiri memutuskan untuk bermain mini derivatif (peraturan semua sama , hanya saja fee yang berbeda dan setoran awal 10 juta) Ketika itu saya merasa depresi dan ingin rasanya balas dendam, dan pada saat itu teman saya mengatakan main AUD/USD maka anda tak akan rugi dan tidak usah pakai mempelajari chart karena setiap hari kita diberikan uang menginap (swap), dan tidak mungkin AUD/USD itu dibawah 1 katanya. Rentang harga beberapa tahun terakhir AUD/USD adalah 1.0600- 1.0100. Maka saya juga memiliki perasaan yang sama maka saya memulai buy 0.1 lot hingga membeli total 0.9 lot  ( harga average paling bawah saya dapat sekitar 0.9900 jika tidak salah dan sekarang di Febuari 2015 AUD/USD hanya 0.78 WOW!!) dan akhirnya kembali bangkrut total 80 juta setelah menginject dana saya ke account mini tersebut. Uang hasil dari property dan uang simpanan saya lenyap begitu saja total 180 juta.  Bersyukur saya tidak memiliki uang lagi kalau tidak saya bakal menginject dana lagi. Pembelajaran yang penting bagi saya bahwa tidak ada yang pasti dan kita lah tetap yang harus bertanggung jawab atas investasi yang kita lakukan. 

Setengah tahun saya merasa depresi dan tidak melakukan semua kegiatan saya. Dan pertama kali dalam hidup saya merasa bangkrut secara finansial di umur 20 saya di tahun 2013. Karena uang seluruh yang saya dapatkan belum pernah saya nikmati dan seluruhnya pendapatan itu saya spekulasikan di bidang derivatif dengan harapan uang itu akan menghasilkan.  Bersyukur saya mempunyai family yang supportive, ayah saya mulai memperkenalkan saya di bidang saham dan saya memutuskan untuk mulai bekerja di salah satu perusahaan brokerage. Ketika saat itu pikiran saya hanya adalah bagaimana menguasai dengan baik teknik analisa teknikal dan mereview kesalahan kesalahan yang pernah saya lakukan dibidang derivatif. Buku yang saya baca cukup banyak tentang analisa teknikal dan isi nya semua mirip mirip. Yang terus menekankan untuk konsisten untuk membeli yang lagi naik (mahal) dan menjualnya sewaktu dia turun (murah). Cukup kontradiksi dengan pemahaman bisnis yang kita kenal bukan. Tetapi pada saat itu saya merasa cukup yakin dan tidak pernah mengechek siapa penulisnya. Apakah penulis tersebut sudah kaya raya? Dan akhirnya saya menerapkan teknik analisa pada nasabah pertama saya. Ayah saya lah menjadi nasabah pertama saya yang hasil dari 1 tahunnya hanya biasa biasa dan dibawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  Saya mulai mencari cari lagi sistem trading yang cocok buat saya, tetapi saya mendapatkan kepusingan dan kegalauan dalam pengambilan keputusan beli maupun cutloss. Dan terkadang cukup sulit untuk cutloss karena tidak ada yang ngebid di harga itu terpaksa saya harus menjual agak rugi lagi. Fee trading juga cukup besar hampir 30% dari net income trading saya. Ditambah lagi dana kelolaan saya cukup besar sehingga menyebabkan cukup sulitnya untuk bergerak. Saya juga binggung mengapa ayah saya mempercayakan kepada saya yang masih amatir. Bukannya saya menjudge trading dengan cara membaca grafik, volume dan beberapa signal itu tidak berguna. Melainkan saya tidak nyaman dengan kondisi yang sedang berlanjut. (Sebenarnya investasi dan trading itu sama, di artikel selanjutnya saya akan mencoba menjelaskannya). Syukurnya saya dikenalkan teman saya tetang tokoh value investing, dan mencari cari info tentang siapa sih itu Warren Buffet, Loh Kheng Hong, Peter Lynch, Walter Schloss, Munger dan masih banyak lainnya. Dan bagaimana mereka sukses di bidang paper asset. Sampai ditulis sleeping partner, wah ini sih dream job saya. Sambil tidur sambil kaya. Akhirnya saya mencoba mencari buku buku trading saya dan mengetik nama penulisnya di google, dan tidak mendapatkan Net worth (kekayaan) mereka. Tetapi Warren Buffet dan value investor lainnya kita dapat mengetahuinya melalui google. Sedangkan Om Loh Kheng Hong sendiri kita bisa tau beliau ada memegang saham PTRO dalam kepemilikan yang besar. Ketika itu maka jalan menuju menjadi sleeping partner semakin terbuka. Dan mulai menerapkan sedikit demi sedikit investasi value maupun trading dalam value. Saya mulai membuka mata dengan trading dan investasi tentang value investasi di bulan agustus 2014. Sebelum saya membaca buku intellegent investor karanga Mr Ben graham saya mengira valueinvestasi itu cukup mudah hanya melihat PBV murah dan PER murah!!. Saya telah melakukan banyak kesalahan dalam pemilihan value investasi karena hanya melihat PBV, PER, growth 5 tahun belakang dan memproyeksikan 5 tahun mendatang. Dan Buku inttelegent investor karangan Mr Ben Graham membuka wawasan saya lebih luas bagaimana menilai suatu bisnis dan menjadi panduan saya. Sampai sekarang saya meluangkan waktu saya 4-6 jam untuk membaca dan mempelajari keberhasilan dan kesuksesan dari orang lain.

Terima kasih telah membaca blog ini, saya berharap dapat berguna dan jadi pelajaran kedepan.