Medan, Febuari 2015
Nama saya Brian Fendy, saya bekerja sebagai remisier di
kota Medan, Sumatera Utara. Saya memulai perjalanan di bursa saham saya ketika
tamat dari SMA Sutomo Medan yaitu tahun 2011, dan masih mengingat saham pertama
yang saya beli 4 tahun lalu yaitu PKPK karena harganya yang murah sekitar Rp 80
/ saham. Ketika pada saat itu saya selalu mencari saham murah (murah
berdasarkan harga bukan murah berdasarkan Value perusahaan), walaupun bulan pertama
hasil dari pembelian saham itu cukup memuaskan, tetapi ada ketika waktu saham
yang saya beli turun drastis dan merugikan saya. Ketika pada saat itu saya
tidak memakai analisa fundamental maupun analisa teknikal. Yang artinya saya
adalah seorang spekulator yang beruntung! Akhirnya sangkut semua dan floating
loss di saham, maka saya memutuskan untuk mulai bekerja dan membiarkan floating
loss tersebut. Saya bekerja di bidang property sebagai agen penjual rumah,
mendapatkan komisi jual dari pemilik rumah. Satu tahun berjalan pekerjaan
property saya cukup berhasil dengan komisi yang bagus dan tabungan yang bagus.
Tetapi ketika itu saya sadar, saya melakukan ini tidak ada kemajuan artinya
jika saya ingin mendapatkan komisi yang lebih bagus dari sekarang maka saya
harus mencari klien klien yang mau menjual rumah lebih banyak lagi. Dan
pekerjaan ini tampak melelahkan dan boring bagi saya karena teknik untuk
berbicara itu sama. Dari senin sampai minggu saya setia untuk bekerja pagi
sampai malam untuk menawarkan produk property dan banyak waktu saya dihabiskan
di perjalanan menuju proyek proyeknya. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti
menjadi makelar property dan memutuskan untuk mencari peluang bisnis lainnya.
Ketika itu saya cukup sering mendengar nama Warren Buffet,
dan saya berkata kepada saya sendiri bahwa saya akan mencapai dan melebihi
Warren Buffet secara financial. Tetapi saya tidak mempelajari histori bagaimana
Warren Buffet mencapai financial freedom tersebut. Pemikiran saat itu adalah
untuk menghasilkan uang, maka saya harus berada dimana uang itu diciptakan
yaitu dibidang financial, maka pada saat itu kebetulan teman saya menawarkan
untuk mencoba di bidang perdagangan derivatif. Maka uang yang saya kumpulkan
setelah beberapa tahun di property dan tabungan yang saya sudah kumpulkan dari
sekolah dasar , saya menaruhnya di perdangangan derivatif yaitu jual dan beli
mata uang asing atau pun bisa jual beli emas melalui sistem Metatrader. Ketika
1 bulan pertama saya cukup lucky bisa mendapatkan profit 20 juta dari
dana awal 100 juta. Maka saya berkeyakinan lebih untuk trading. Mengapa saya
bisa mengatakan saya lucky karena saya tidak belajar yang namanya analisa
teknikal. Dan saya cukup membanggakan hasilnya terhadap orang tua dan family
saya. Tetapi untuk meningkatkan kinerja dari hasil trading saya maka saya mulai
membaca analisa teknikal mulai dari cara penggunaan Dow theory, fibbonanci,
candlestick, IRS, MACD, EMA, dan yang lainnya. Dan saya makin binggung yang
betul ketika menggabungkan beberapa analisa teknikal tersebut karena ada
beberapa signal yang berbeda dari hasil tersebut. 20 juta bulan pertama
saya lenyap seketika pada nonfarmpayroll amerika di gold. Ketika itu ayah saya
sudah memperingati saya agar untuk menghindari dunia derivatif tersebut. Tetapi
saya menghiraukan saja, setengah tahun pertama hasil dari derivatif tersebut
mengecewakan dan betul pada 1 tahun saya mulai bermain di bidang derivatif uang
saya 100 juta lenyap begitu saja. Tetapi saya tidak pernah menyerah
sampai ketika saya sendiri memutuskan untuk bermain mini derivatif
(peraturan semua sama , hanya saja fee yang berbeda dan setoran awal 10 juta)
Ketika itu saya merasa depresi dan ingin rasanya balas dendam, dan pada saat
itu teman saya mengatakan main AUD/USD maka anda tak akan rugi dan tidak usah
pakai mempelajari chart karena setiap hari kita diberikan uang menginap (swap),
dan tidak mungkin AUD/USD itu dibawah 1 katanya. Rentang harga beberapa tahun
terakhir AUD/USD adalah 1.0600- 1.0100. Maka saya juga memiliki perasaan yang
sama maka saya memulai buy 0.1 lot hingga membeli total 0.9 lot ( harga
average paling bawah saya dapat sekitar 0.9900 jika tidak salah dan sekarang di
Febuari 2015 AUD/USD hanya 0.78 WOW!!) dan akhirnya kembali bangkrut total 80
juta setelah menginject dana saya ke account mini tersebut. Uang hasil dari
property dan uang simpanan saya lenyap begitu saja total 180 juta. Bersyukur
saya tidak memiliki uang lagi kalau tidak saya bakal menginject dana lagi. Pembelajaran yang penting bagi saya bahwa tidak ada yang pasti dan kita lah tetap yang harus bertanggung jawab atas investasi yang kita lakukan.
Setengah tahun saya merasa depresi dan tidak melakukan
semua kegiatan saya. Dan pertama kali dalam hidup saya merasa bangkrut secara
finansial di umur 20 saya di tahun 2013. Karena uang seluruh yang saya dapatkan
belum pernah saya nikmati dan seluruhnya pendapatan itu saya spekulasikan di
bidang derivatif dengan harapan uang itu akan menghasilkan. Bersyukur
saya mempunyai family yang supportive, ayah saya mulai memperkenalkan saya di
bidang saham dan saya memutuskan untuk mulai bekerja di salah satu perusahaan
brokerage. Ketika saat itu pikiran saya hanya adalah bagaimana menguasai dengan
baik teknik analisa teknikal dan mereview kesalahan kesalahan yang pernah saya
lakukan dibidang derivatif. Buku yang saya baca cukup banyak tentang analisa
teknikal dan isi nya semua mirip mirip. Yang terus menekankan untuk konsisten
untuk membeli yang lagi naik (mahal) dan menjualnya sewaktu dia turun (murah).
Cukup kontradiksi dengan pemahaman bisnis yang kita kenal bukan. Tetapi pada
saat itu saya merasa cukup yakin dan tidak pernah mengechek siapa penulisnya.
Apakah penulis tersebut sudah kaya raya? Dan akhirnya saya menerapkan teknik analisa
pada nasabah pertama saya. Ayah saya lah menjadi nasabah pertama saya yang
hasil dari 1 tahunnya hanya biasa biasa dan dibawah kinerja Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Saya mulai mencari cari lagi sistem trading yang cocok
buat saya, tetapi saya mendapatkan kepusingan dan kegalauan dalam pengambilan
keputusan beli maupun cutloss. Dan terkadang cukup sulit untuk cutloss karena
tidak ada yang ngebid di harga itu terpaksa saya harus menjual agak rugi lagi.
Fee trading juga cukup besar hampir 30% dari net income trading saya. Ditambah
lagi dana kelolaan saya cukup besar sehingga menyebabkan cukup sulitnya untuk
bergerak. Saya juga binggung mengapa ayah saya mempercayakan kepada saya yang
masih amatir. Bukannya saya menjudge trading dengan cara membaca grafik, volume
dan beberapa signal itu tidak berguna. Melainkan saya tidak nyaman dengan kondisi yang sedang berlanjut.
(Sebenarnya investasi dan trading itu sama, di artikel selanjutnya saya akan
mencoba menjelaskannya). Syukurnya saya dikenalkan teman saya tetang tokoh
value investing, dan mencari cari info tentang siapa sih itu Warren Buffet, Loh
Kheng Hong, Peter Lynch, Walter Schloss, Munger dan masih banyak lainnya. Dan
bagaimana mereka sukses di bidang paper asset. Sampai ditulis sleeping partner,
wah ini sih dream job saya. Sambil tidur sambil kaya. Akhirnya saya mencoba
mencari buku buku trading saya dan mengetik nama penulisnya di google, dan
tidak mendapatkan Net worth (kekayaan) mereka. Tetapi Warren Buffet dan value
investor lainnya kita dapat mengetahuinya melalui google. Sedangkan Om Loh
Kheng Hong sendiri kita bisa tau beliau ada memegang saham PTRO dalam
kepemilikan yang besar. Ketika itu maka jalan menuju menjadi sleeping partner
semakin terbuka. Dan mulai menerapkan sedikit demi sedikit investasi value
maupun trading dalam value. Saya mulai membuka mata dengan trading dan
investasi tentang value investasi di bulan agustus 2014. Sebelum saya membaca
buku intellegent investor karanga Mr Ben graham saya mengira valueinvestasi itu
cukup mudah hanya melihat PBV murah dan PER murah!!. Saya telah melakukan
banyak kesalahan dalam pemilihan value investasi karena hanya melihat PBV, PER,
growth 5 tahun belakang dan memproyeksikan 5 tahun mendatang. Dan Buku
inttelegent investor karangan Mr Ben Graham membuka wawasan saya lebih luas
bagaimana menilai suatu bisnis dan menjadi panduan saya. Sampai sekarang saya
meluangkan waktu saya 4-6 jam untuk membaca dan mempelajari keberhasilan dan
kesuksesan dari orang lain.
Terima kasih telah membaca blog ini, saya berharap dapat
berguna dan jadi pelajaran kedepan.
No comments:
Post a Comment