Wednesday, May 20, 2015

PT Indah Kiat Tbk (INKP)

PT Indah Kiat Tbk (INKP) siapa yang tidak kenal perusahaan ini, produknya tiap hari kita gunakan dari tissue, kertas, dan karton box. Penjualan pulp (bubur kertas) berkontribusi 38% terhadap penjualan, sedangkan kertas 29% dan packaging dan yg lainnya berkontribusi 33%. Perusahaan merupakan salah satu perusahaan kertas terbesar di dunia. Perusahaan berdiri sejak 1967 dan go public semenjak tahun 1990 Jika anda melihat valuasinya maka anda akan tercengang di harga Rp 1100 hanya Price earning rationya (PER) hanya 1.9x dan Price to book valuenya hanya 0.2x. Yang artinya perusahaan hanya dihargai 6 Trilliun, dan modal yang tercatat 30 Triliun. Penulis sendiri ragu untuk membeli perusahaan ini. Anda pasti bertanya tanya mengapa? bukannya ini adalah perusahaan yang dikenal secara luas dengan valuasi super murah. Baiklah penulis akan mencoba mengulasnya.

Total Hutang yang berbunga  tercatat USD 3.8 Milyar atau setara Rp 47 Triliun, yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang bank jangka panjang dan wessel bayar ( notes payable) yang dominan dalam dollar Amerika. Penulis sendiri tidak begitu mengerti tentang wessel bayar. Tapi logika saya cukup simpel saya ambil saja total hutang berbunganya USD 3.8 milyar saya kalikan dengan bunga pinjaman 5.3% (menurut saya bunga 5.3% itu sudah cukup murah dan sulit untuk mendapatkannya), maka bunga yang layak perusahaan bayar adalah sekitar USD 200 juta, di tahun 2014 perusahaan membayarkan USD 114 juta. Penulis tidak mengatakan perusahaan memanipulasi, tapi ada kejanggalan mungkin saja wessel bayar (notes payable) mendapatkan isentif. Dan laba operasi di tahun 2014 sendiri USD 192 juta. Yang artinya jika memakai hitungan saya, maka perusahaan akan mengalami kerugian akibat hutang yg menggunung. Dan perusahaan semenjak tahun 2000 tidak pernah membayar pajak sesuai, malahan mendapatkan benefit dari pajak tersebut akibat dari kerugian kerugian perusahaan.Saldo laba mulai positif di tahun 2013, yang artinya perusahaan sejak tahun 2000-2012 tidak kemana kemana, hanya berjuang untuk bertahan. Dan hanya membagikan dividen di tahun 2013. Penulis menilai pembagian dividen itu kurang tepat, seharusnya dilunasi dulu hutang hutang yang dapat dilunasi. Tapi bukan berarti perusahaan tidak berusaha untuk memperbaikinya, Untuk kinerja di Q1 2015, perusahaan cukup berhasil penjualan maupun laba bersih, tapi untuk pembayaran pajak masih saja belum dibayar sewajarnya. Jadi anda perlu mendiskonkan laba bersihnya agar sewaktu perusahaan sudah membayar pajak sewajarnya anda tidak terkejut akibat gejolak lababersih. Karena pajak korperasi kita cukup tinggi sekitar 25%. Perusahaan dipimpin oleh Presiden Direktur Lan Cheng Ting sejak tahun 2012 yang mengantikan Mr Yudi Setiawan. Untuk laporan direktur terhadap pemegang saham saya rasa terlalu singkat, jujur saja saya tidak dapat informasi yang lengkap apa yang mau dikerjakan dan apa tantangan kedepan perusahaan. Seperti anda ketahui perusahaan sudah cukup mature (artinya produk produknya dapat kita temukan dengan mudah). Penulis menilai perusahaan kurang mengefisiensikan dari mesin. Setelah dipresiasikan Asset mesin neto USD 3.2 Juta , berbanding dengan salesnya hanya USD 2.6juta. Jika memakai rasio maka turnover assetnya rata rata 6 tahun hanya 0.4x saja. Ditambah lagi turnover inventory hanya 3.5x dan turnvoer piutang usaha 9.4x yang tidak memuaskan. Apalagi margin dari usaha nya cukup kecil. Semenjak tahun 2012 hingga sekarang perusahaan telah meningkatkan efiensinya, tetapi masih saja penulis menilai masih kurang bagus. Baiklah mari kita bahas tentang valuasi perusahaan tersebut. Perusahaan sekarang dihargai 6 Triliun dan modal kerjanya (asset lancar - hutang lancar) sebesar USD 457juta (Rp5.6Triliun). Untuk laba bersih perusahaan, saya merekomendasikan untuk melihat 1 - 2 tahun lagi apakah perusahaan dapat dengan konsisten meraih lababersihnya, karena seperti anda ketahui perusahaan masih menikmati pajaknya akibat kerugian perusahaan masa lalu.

Jadi kesimpulan dari riset ini adalah, perusahaan memiliki produk yang tiap hari digunakan, tetapi tidak memiliki efisiensi yang bagus dalam mengelolanya. Penulis berharap perusahaan dapat lebih memaksimalkan efisiensi dengan penjualan melebih aset yang dimiliki, mungkin dengan inovasi inovasi pada produknya. Penulis sendiri tidak dapat menemukan seberapa efisiennya mesin dari perusahaan, apakah mesin digunakan sebaik baiknya atau mesinnya banyak yang nganggur dan rusak. Untuk kualitas asset penulis menilai sungguh buruk, akibat dari asset tetap yang mendominasi dari total asset dan hutangnya itu rumit ( tapi tidak serumit dari PT Bumi resource). Perlu digaris bawahi bahwa anda sebelum membeli perusahaan ini, anda perlu meriset lagi tentang hutangnya, terutama notespayable yang memiliki tranche A, tranche B, tranche C. Maka investasi itu tidak semudah hanya melihat PBV dan PER yang murah. Anda harus melihat kualitas dari asset dan kualitas laba.






Investment in your hand

No comments:

Post a Comment