PT Indah Kiat Tbk (INKP)
siapa yang tidak kenal perusahaan ini, produknya tiap hari kita gunakan dari
tissue, kertas, dan karton box. Penjualan pulp (bubur kertas) berkontribusi 38%
terhadap penjualan, sedangkan kertas 29% dan packaging dan yg lainnya berkontribusi
33%. Perusahaan merupakan salah satu perusahaan kertas terbesar di dunia.
Perusahaan berdiri sejak 1967 dan go public semenjak tahun 1990 Jika anda
melihat valuasinya maka anda akan tercengang di harga Rp 1100 hanya Price
earning rationya (PER) hanya 1.9x dan Price to book valuenya hanya 0.2x. Yang
artinya perusahaan hanya dihargai 6 Trilliun, dan modal yang tercatat 30
Triliun. Penulis sendiri ragu untuk membeli perusahaan ini. Anda pasti bertanya
tanya mengapa? bukannya ini adalah perusahaan yang dikenal secara luas dengan
valuasi super murah. Baiklah penulis akan mencoba mengulasnya.
Total Hutang yang
berbunga tercatat USD 3.8 Milyar atau setara Rp 47 Triliun, yang terdiri
dari hutang jangka pendek, hutang bank jangka panjang dan wessel bayar ( notes
payable) yang dominan dalam dollar Amerika. Penulis sendiri tidak begitu mengerti
tentang wessel bayar. Tapi logika saya cukup simpel saya ambil saja total
hutang berbunganya USD 3.8 milyar saya kalikan dengan bunga pinjaman 5.3%
(menurut saya bunga 5.3% itu sudah cukup murah dan sulit untuk mendapatkannya),
maka bunga yang layak perusahaan bayar adalah sekitar USD 200 juta, di tahun
2014 perusahaan membayarkan USD 114 juta. Penulis tidak mengatakan perusahaan
memanipulasi, tapi ada kejanggalan mungkin saja wessel bayar (notes payable)
mendapatkan isentif. Dan laba operasi di tahun 2014 sendiri USD 192 juta. Yang
artinya jika memakai hitungan saya, maka perusahaan akan mengalami kerugian
akibat hutang yg menggunung. Dan perusahaan semenjak tahun 2000 tidak pernah
membayar pajak sesuai, malahan mendapatkan benefit dari pajak tersebut akibat dari
kerugian kerugian perusahaan.Saldo laba mulai positif di tahun 2013, yang
artinya perusahaan sejak tahun 2000-2012 tidak kemana kemana, hanya berjuang
untuk bertahan. Dan hanya membagikan dividen di tahun 2013. Penulis menilai pembagian dividen itu kurang tepat, seharusnya dilunasi dulu hutang hutang yang dapat dilunasi. Tapi bukan berarti
perusahaan tidak berusaha untuk memperbaikinya, Untuk kinerja di Q1 2015,
perusahaan cukup berhasil penjualan maupun laba bersih, tapi untuk pembayaran
pajak masih saja belum dibayar sewajarnya. Jadi anda perlu mendiskonkan laba
bersihnya agar sewaktu perusahaan sudah membayar pajak sewajarnya anda tidak
terkejut akibat gejolak lababersih. Karena pajak korperasi kita cukup tinggi
sekitar 25%. Perusahaan dipimpin oleh Presiden Direktur Lan Cheng Ting sejak
tahun 2012 yang mengantikan Mr Yudi Setiawan. Untuk laporan direktur terhadap
pemegang saham saya rasa terlalu singkat, jujur saja saya tidak dapat informasi yang lengkap apa yang
mau dikerjakan dan apa tantangan kedepan perusahaan. Seperti anda ketahui
perusahaan sudah cukup mature (artinya produk produknya dapat kita temukan
dengan mudah). Penulis menilai perusahaan kurang mengefisiensikan dari mesin.
Setelah dipresiasikan Asset mesin neto USD 3.2 Juta , berbanding dengan
salesnya hanya USD 2.6juta. Jika memakai rasio maka turnover assetnya rata rata
6 tahun hanya 0.4x saja. Ditambah lagi turnover inventory hanya 3.5x dan
turnvoer piutang usaha 9.4x yang tidak memuaskan. Apalagi margin dari usaha nya
cukup kecil. Semenjak tahun 2012 hingga sekarang perusahaan telah meningkatkan
efiensinya, tetapi masih saja penulis menilai masih kurang bagus. Baiklah mari kita bahas tentang valuasi perusahaan tersebut. Perusahaan sekarang dihargai 6 Triliun dan modal kerjanya (asset lancar - hutang lancar) sebesar USD 457juta (Rp5.6Triliun). Untuk laba bersih perusahaan, saya merekomendasikan untuk melihat 1 - 2 tahun lagi apakah perusahaan dapat dengan konsisten meraih lababersihnya, karena seperti anda ketahui perusahaan masih menikmati pajaknya akibat kerugian perusahaan masa lalu.
Jadi kesimpulan dari
riset ini adalah, perusahaan memiliki produk yang tiap hari digunakan, tetapi
tidak memiliki efisiensi yang bagus dalam mengelolanya. Penulis berharap
perusahaan dapat lebih memaksimalkan efisiensi dengan penjualan melebih aset
yang dimiliki, mungkin dengan inovasi inovasi pada produknya. Penulis sendiri
tidak dapat menemukan seberapa efisiennya mesin dari perusahaan, apakah mesin
digunakan sebaik baiknya atau mesinnya banyak yang nganggur dan rusak. Untuk
kualitas asset penulis menilai sungguh buruk, akibat dari asset tetap yang
mendominasi dari total asset dan hutangnya itu rumit ( tapi tidak serumit dari PT
Bumi resource). Perlu digaris bawahi bahwa anda sebelum membeli perusahaan ini, anda perlu meriset lagi tentang hutangnya, terutama notespayable yang memiliki tranche A, tranche B, tranche C. Maka investasi itu tidak semudah hanya melihat PBV dan PER yang
murah. Anda harus melihat kualitas dari asset dan kualitas laba.
Investment in your hand